Inilah Berbagai Cerita Menarik Peserta Kirab Pemuda Zona II kepada Menpora

By Admin


nusakini.com-Sidoarjo-Mendarat di Bandara Djuanda Surabaya, Sidoarjo, Jatim, Minggu (4/11), 34 peserta Kirab Pemuda 2018 Zona II perwakilan provinsi ditambah perwakilan OKP dan pendamping bertemu Menpora Imam Nahrawi dan berbagi cerita pengalaman. Ada pengalaman menarik, menggembirakan, menegangkan, menjadi memori para peserta menghiasi alam pikir dan relung hati yang terus ditulis agar kelak dapat diketahui serta mengispirasi generasi penerus tentang betapa kaya dan besarnya Nusantara dengan berbagai corak budayanya. 

Cerita menarik menjadi pembuka tumpahan angan para peserta didepan Menpora, yakni saat mereka berada di Merauke yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini dan saat di Atambua Ibukota Kabupaten Belu NTT pintu gerbang menuju Negara Timor Leste. Kegembiraan para peserta ketika diajak hingga gapura perbatasan, bertemu dengan para penjaga perbatasan kedua negara dan menyaksikan infrastruktur serta ragam kegiatan keimigrasian. 

"Bagaimana kondisi gerbang negara kita dibanding negara tetangga?" tanya Menpora. "Kami bangga Indonesia, gerbang negara kita lebih megah dan indah," jawab para peserta serempak. 

Ada pula cerita yang menegangkan sekaligus mengharukan saat akan masuk Provinsi Sulawesi Tengah. Bencana gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Palu, Donggala, Sigi, dan beberapa daerah lain di Sulteng membuat rasa takut dan duka mendalam. Karena kondisi tersebut, Kemenpora berinisiatif cepat dengan memindahkan titik singgah ke daerah lain yang dipandang aman. 

"Iya, karena situasi dan kondisi yang belum memungkinkan saat itu, saya instruksikan untuk mengalihkan titik singgah ke Poso lanjut Parepare," ucap Menpora sambil mendengarkan kisah para peserta tersebut. 

Kini kebersamaan para peserta hampir sampai ujung kegiatan. Di Jatim ini, sudah hari ke-67, setelah 4 hari di Gresik dan Pasuruan, terus menyeberang ke Bali dan akan diakhiri bertemu peserta Zona I di Jakarta setelah menuntaskan 73 hari mengunjungi berbagai titik singgah. 

"Kami mulai sedih karena sebentar lagi mau berpisah. Tetapi semangat kami dalam kebersamaan, pertemuan kami dengan saudara-saudara baru dan orang tua baru kami dimana kami tinggal di rumah-rumah mereka akan menjadi network, jejaring, pemersatu, pemacu kreativitas kami sebagaimana pesan Pak Menpora sejak awal kami dilepas," ucap Linda Sugianto, perwakilan OKP Gema Budhi yang turut menjadi peserta. (p/ab)